Arsip

Archive for Februari, 2011

Seorang Anak Yang Sangat Ingin Membahagiakan Ibunya

Februari 22, 2011 Tinggalkan komentar

Seorang pemuda di sudut kota ini yang bekerja sebagai karyawan kontrak suatu perusahaan swasta memiliki sebuah keinginan yang sangat besar. Dia adalah seorang yang mempunyai semangat tinggi dan sering memberi motivasi kepada rekan rekannya.

Telah sekian lama dia bekerja, hanya saja sampai sekarang dia belum mendapatkan pekerjaan tetap seperti yang di harapkan. Entah mengapa, Apa karna kemampuan nya yang kurang maksimal atau faktor keberuntungan ? keduanya sangat benar.

Suatu hari ibunya sangat ingin memiliki sebuah barang dan meminta kepadanya untuk bisa membelikan tapi dia hanya terdiam bukan karna tidak mau membelikan atau memberikan. Sebenarnya dia sangat ingin membelikan barang itu tapi dia juga sadar bahwa dia juga belum memiliki cukup uang untuk itu.

Seringkali dia termenung memikirkan hal itu, satu sisi dia sangat ingin memenuhi kemauan ibu nya tapi disatu sisi dia juga memiliki keterbatasan dalam masalah keuangan.

Hingga kini dia masih berusaha agar hal itu bisa terpenuhi meski belum tahu kapan waktu nya, Dia hanya bisa berkata dalam hati ” maaf saya belum bisa membahagiakan ibu untuk saat ini”.

Kategori:Kehidupan

Curhat Seorang Pedangang Kaki Lima

Februari 18, 2011 Tinggalkan komentar

Beberapa saat lalu saya dan teman-teman sedang berkumpul di suatu tempat atau lebih tepatnya di sebuah lapangan olahraga. Kami asyik bercerita sambil memikmati suasana sore di tempat itu, satu persatu orangpun kami perhatikan. Ada yang berolahraga,berkumpul bersama keluarga, bercumbu mesra dengan kekasih dan tidak lepas adanya orang yang mencari nafkah sebagai pedagang kaki lima.

Sangat menarik bisa berada di tempat ini karna beraneka ragam orang terkumpul disini tapi ada sosok yang sangat menarik bagi saya yaitu para pedagang kaki lima. Kebetulan saya dan seorang teman ingin membeli minuman dan disini kesempatan saya untuk bisa menggali atau mencari tahu tentang kehidupan para pedagang kaki lima di kota ini.

Awalnya teman saya seperti biasa layaknya seorang pembeli dan penjual yang sedang melakukan transaksi jual beli dan dalam hal ini adalah minuman dingin yang segar (es kelapa muda). Sambil menunggu pesanan minuman itu saya mencoba mengajak berbicara dan bertanya kepada salah seorang pedagang kaki lima (PKL),sebut saja nama nya pak ujo(nama fiktif).

Pak Ujo mulai menceritakan suka duka dalam menjalankan profesinya sebagai PKL, dari penghasilan yang bisa di terima melebihi gaji seorang karyawan perusahaan sampai harus di kejar oleh petugas yang sedang mentertibkan tempat tersebut dan tidak ada penghasilan yang di dapat. Ada yang menarik buat saya yaitu ketika pak ujo bercerita harus buru-buru lari ketika ada petugas.

Saya bertanya “mengapa harus lari pak?” pak ujo pun menjawab “sebenarnya dilarang berjualan di tempat ini” saya kembali bertanya ” mengapa dilarang? ” pak ujo tidak bisa menjawab dengan jelas tapi dia menceritakan kembali atau menyampaikan keluh kesah nya kepada saya.

Dia berkata memang sering kali terjadi penertiban, terkadang sampai kejar-kejaran dengan petugas dan terkadang juga gerobak nya di hancurkan oleh petugas. selain itu tidak sedikit dari mereka yang di bawa ke suatu tempat penyuluhan serta dengan di angkutnya alat dan bahan para PKL oleh petugas. Ada cerita yang membuat saya terkejut, mereka harus menebus dengan biaya kepada oknum petugas agar gerobak atau alat dan bahannya bisa kembali ke para PKL.

Saya berfikir mengapa bisa seperi itu? ditertibkan tapi kasat mata melihat seperti di bubarkan. Memang dari informasi yang saya dapat pak ujo dan para PKL lainnya sudah sering kali mendapat peringatan berupa lisan maupun surat larangan berjualan disana tapi menurut mereka jika mereka tidak berjualan maka mereka tidak akan mendapat rejeki. Ada tawaran solusi dari beberapa pihak, salah satu nya mereka akan di pindahkan atau di fasilitasi sebuah tempat untuk mereka berjualan tapi yang menjadi masalah tempat tersebut kurang strategis dan akan berimbas kepada penghasilan yang akan mereka dapatkan.

Sungguh sedih saya mendengar cerita dari mereka, harus tetap mencari nafkah meski berhadapan dengan petugas. Apakah ini gambaran bangsa kita, sosok orang kecil yang selalu tertindas tanpa ada solusi yang signifikan ?

Saya berusaha membantu meski tidak maksimal namun paling tidak apa yang saya ketahui mengenai hal yang berhubungan bisa bermanfaat untuk mereka,inti nya orang kecil tidak akan selama nya seperti ini dan orang kecil tidak selamanya bodoh….!!!!

Kategori:Kehidupan

Kisah Cinta Seorang Penjaga Malam Kepada Seorang Mahasiswi

Februari 14, 2011 Tinggalkan komentar

Hari ini banyak orang yang merayakan hari kasih sayang, berbagai cara di lakukan untuk merayakan nya.Hal ini membuat saya teringat sebuah kisah yang sungguh menarik.

Suatu hari ketika berada di suatu tempat saya bertemu dengan seorang penjaga malam yang usianya sudah tidak muda lagi dan seperti biasa saya mulai menghampiri dan mengajaknya bercerita.Awalnya saya bertanya tentang pengalaman hidupnya dengan harapan akan mendapatkan pelajaran yang bermakna dari ceritanya.

saya pun terkejut ketika dia bercerita tentang kisah cintanya, berawal dari pertemuannya dengan seorang wanita di tempat kerjanya sebagai penjaga malam. dia bertanya kepada saya “apakah pantas dia mencintai seorang wanita muda? ” saya kembali bertanya ‘siapakah wanita itu? “

Tanpa malu diapun bercerita dan saya mulai mendengarkan, wanita itu adalah seorang mahasiswi dimana tempat dia bekerja sebagai penjaga malam. Dia juga bingung mengapa perasaan itu bisa hadir, apakah hanya karna pandangan saja atau memang ada hal yang bisa membuat perasaan itu hadir.

Dia berkata “ingin sekali mengungkapkan apa yang di rasakannya kepada mahasiswi tersebut” tapi dia juga sadar bahwa dia hanya seorang penjaga malam yang usianya jauh berbeda.

Bagi saya cerita tersebut sangatlah menarik karna saya sangat menyadari bahwa rasa cinta dan kasih sayang itu bisa hadir kapan saja,dimana saja dan oleh siapa saja.

Kategori:Kehidupan